Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Metadata

Metadata adalah informasi yang membuat Anda lebih mudah untuk mendapatkan, menggunakan, atau mengelola resource (sumber daya) atau objek. Secara definisi, metadata adalah “data tentang data”. Metadata memberikan fungsi yang sama seperti katalog, yaitu mengidentifikasi suatu data, mengelompokkan data yang serupa, membedakan data menurut kriteria tertentu dan memberikan informasi penting. Metadata memiliki tiga jenis utama, yaitu: Metadata deskriptif, data yang dapat mengidentifikasi sumber informasi sehingga dapat digunakan untuk memperlancar proses penemuan dan seleksi. Metadata struktural, data yang dapat membuat antara data yang berkaitan dapat saling berhubungan satu sama lain. Metadata administratif,   data yang tidak hanya dapat mengidentifikasi sumber informasi tapi juga cara pengelolaanya. Skema metadata terdiri dari tiga komponen, yaitu: Semantic, kesepakatan untuk membuat istilah yang digunakan untuk mewakili suatu makna. Content, dalam hal ini konten bisa diartikan se

"Sarana Temu Kembali Informasi"

Sistem temu kembali informasi merupakan system yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka. 1.       Proses Temu Kembali Informasi Temu kembali (information retrieval) adalah ilmu pencarian informasi pada dokumen, pencarian untuk dokumen itu sendiri, pencarian untuk metadata yang menjelaskan dokumen, atau mencari didalam database, baik relasi database yang stan-alone atau hypertext database yang terdapat pada network seperti internet atau world wide web atau intranet, untuk teks, suara, gambar, data. Information (IR) adalah ilmu yang lahir dari berbagai disiplin ilmu, baik ilmu computer, matematika, ilmu kepustakaan, ilmu informasi, psikologi konitif, linguistik, statistic, maupun fisika. Sistem temu kembali informasi merupakan system yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan denagn kebutuhan pemustaka. Secara prinsip, penyimpanan informasi dan penemuan kembali informasi adalah hal yang sederhana. Misalkan terdapat tempat penyi

Kontrol otoritas

Kontrol otoritas adalah proses yang mengatur informasi bibliografi, misalnya dalam katalog perpustakaan dengan menggunakan ejaan tunggal tunggal dari nama (judul) atau pengenal numerik untuk setiap topik. Kata otoritas dalam kontrol otoritas berasal dari gagasan bahwa nama-nama orang, tempat, benda, dan konsep diotorisasi. Dalam bidang perpustakaan, authority control merupakan konsep yang sudah lama dipakai untuk mengendalikan daftar nama dan subjek, demikian rupa sehingga potensi keragaman dalam cara penulisan dan penggunaan nama atau subjek tersebut tidak menimbulkan kebingungan ketika dipakai untuk menyimpan dan menemukan kembali sebuah data. Pengaruh authority file pada pengindeksan subjek yaitu : sarana/alat bantu daftar tajuk subjek, daftar tajuk subjek untuk perpustakaan, sears list of subject headings, library of conggress subject headings Dalam wikipedia dijelaskan bahwa Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval) digunakan untuk menemukan kembali informasi

SIKLUS TRANSFER INFORMASI

Gambar
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti, dan bermanfaat bagi penggunanya. Sebelum menjadi data yang berkualitas data diolah melalui suatu cara untuk menghasilkan informasi. Cara yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut siklus pengolahan data atau siklus transfer informasi. Siklus transfer informasi adalah gambaran secara keseluruhan mengenai proses terhadap pengolahan data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Data merupakan bentuk mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dapat diterima dengan mudah oleh pengguna atau pembaca. Berikut ini merupakan diagram siklus transfer informasi.                  Masyarakat sebagai pengguna merupakan kelompok orang yang menjadi pemakai informasi. Masyarakat sebagai pengguna ada yang terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengembangan, ada juga yang melakukan berbagai kegiatan lain yang bersifat praktis, yang dalam diagram disebut kegiat

”PENGORGANISASIAN INFORMASI DAN BIBLIOGRAFI"

  istilah pengorganisasi tidak lain adalah menge lola , menyususn, dan/atau menata sesuatu secara sistematis sehingga dengan mudah dapat menemukannya kembali tanpa ada kesulitan yang berarti. Dan informasi itu adalah data konkret yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh penerimanya.             Langkah-langkah dalam proses pengorganisasian informasi yaitu: Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran , Menetapkan tugas pokok , Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks) , Mengelolah sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tersebut , Mengevaluas hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplemensi.             Aspek aspek yang membutuhkan pengorganisasian informasi yaitu : aspek komoditas di pasar besar, pelayanan informasi penumpang di bandara, arsip statis di lembaga kearsipan, layanan perbankan 24 jam di bank Nasional, sistem birokrasi di pemerintahan Daftar Pustaka atau Biblio

“Lembaga Pengelolaan Dokumen Semi Publik dan Publik ”

            Timbulnya perkembangan baru dalam penyediaan dan pelayanan informasi. Disini perkembangan baru artinya penggunaan metode atau teknik baru dalam menangani dokumen disertai dengan penyempurnaannya. Akibat lebih lanjut ialah munculnya berbagai organinasi atau lembaga khusus yang bergerak dalam bidang informasi dengan fungsi yang berbeda-beda.              Lembaga dokumen adalah suatu badan, organisasi, kelompok, atau perhimpunan yang mengumpulkan, mengolah, memilah, dan memproses informasi dalam bentuk dokumen.             Lembaga dokumen semi publik adalah lembaga, badan atau kelompok yang mengatur dokumen atau berkas-berkas bukti kegiatan lembaga tersebut yang tidak bisa disebarluaskan secara bebas              Contoh lembaga dokumen semi publik adalah: arsip nasional, arsip perusahaan, museum, perpustakaan khusus, perpustakaan organisasi atau perusahaan, dan unit dokumentasi kecil. Lembaga dokumen publik adalah lembaga, badan, organisasi atau kelompok yang menge

“DOKUMEN PUBLIK & DOKUMEN SEMI PUBLIK”

Dokumen publik itu berisi informasi yang isinya dapat disebarluaskan secara umum dan bebas. Dokumen jenis ini biasanya tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan dalam bentuk buku-buku atau terbitan lainnya dan pustakawanlah yang bertugas mengumpukan, menyimpan, dan mengelola dokumen publik tersebut. Contoh dokumen publik adalah Buku, Majalah, Koran, Rekaman, Gambar, dan segala sesuatu yang bisa di sebar luaskan atau di terbitkan kepada seluruh masyarakat. Dokumen Semi Publik adalah dokumen yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari suatu organisasi. Dokumen ini tidak disebarluaskan secara bebas. Tetapi hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahuinya, seperti orang yang berada dalam sebuah organisasi atau dokumen ini dapat di publikasikan secara terbatas. Contoh-contoh Dokumen Semi Publik adalah rekod dan arsip.