"Sarana Temu Kembali Informasi"



Sistem temu kembali informasi merupakan system yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka.
1.      Proses Temu Kembali Informasi
Temu kembali (information retrieval) adalah ilmu pencarian informasi pada dokumen, pencarian untuk dokumen itu sendiri, pencarian untuk metadata yang menjelaskan dokumen, atau mencari didalam database, baik relasi database yang stan-alone atau hypertext database yang terdapat pada network seperti internet atau world wide web atau intranet, untuk teks, suara, gambar, data. Information (IR) adalah ilmu yang lahir dari berbagai disiplin ilmu, baik ilmu computer, matematika, ilmu kepustakaan, ilmu informasi, psikologi konitif, linguistik, statistic, maupun fisika.
Sistem temu kembali informasi merupakan system yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan denagn kebutuhan pemustaka. Secara prinsip, penyimpanan informasi dan penemuan kembali informasi adalah hal yang sederhana. Misalkan terdapat tempat penyimpanan dokumen-dokumen dan seseorang merumuskan suatu pertanyaan (request and query) yang jawabannya adalah himpuann dokumen yang mengandung informasi yang diperlukan untuk diekspresiakn melalui pemustaka. Pemustaka bias saja memperoleh dokumen-dokumen yang diperlukannya denagn membaca semua dokumen dalam tempat penyimpanan, penyimpanan dokumen-dokumen yang relevan dan membuang dokumen lainnya. Hal ini merupakan perfec retrieval, tetapi solusi ini tidak praktis. Karena pemustaka tidak memiliki waktu atau tidak ingin menghabiskan waktunya untuk membaca seluruh dokumen, terlepas dari kenyataan bahwa secara fisik pemustaka tidak mungkin dapat melakukannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem temu kembali informasi (information retrieval system) untuk membantu pemustaka menemukan dokumen yang diperlukan.
Sistem temu kembali informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemustaka. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diperoleh terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan repsentasi penyimpanan, dan akses terhadap dokumen repsentasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pemustaka yang dinyatakan dalam query. Pengguna system temu kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
Kajian tentang temu kembali informasi terdiri dari perpindahan informasi dalam sistem komunikasi,  pemikiran tentang informasi yang diinginkan, efektivitas system dan pemidahan informasi, hubungan antara informasi dengan pemustakanya. Untuk itu perlu dipelajari proses temu kembali untuk membentuk, membangun, mengevaluasi system temu kembali yang dapat memberikan informasi yang diinginkan secara efektif oleh pemustaka.
Proses pengelolaan dokumen elektronik melalui beberapa tahap, yang dapat dirangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan atau temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan system temu perpustakaan (digital library). Umumnya, penilaian pemustaka terhadap suatu teknologi adalah dari segi kemudahan menggunakan dan ketepatan memberikan hasil. Contohnya, teknologi temu kembali informasi, pemustaka akan merasa puas dengan teknologi tersebut apabila hasil pencariannya relevan dan mudah digunakan.
2.      Keterkaitan, Relevansi, dan Keteptan Sarana Temu Kembali.
Relevansi adalah tingkat keterkaitan dan kegunaan suatu teks atau dokumen terhadap suatu permintaan. Dalam temu kembali informasi relevansi adalah hubungan antara suatu dokumen dan kebutuhan pemustaka yang berguna bagi pemustaka tersebut.
Faktor utama yang digunakan untuk mengukur relevansi suatu dokumen terhadap kebutuhan pemustaka adalah “topik” dan “subjek” dokumen tersebut. Topic suatu dokumen atau teks adalah tentang apa yang ditulis pengarang dokumen tersebut relevan tidak dengan pertanyaan pemustaka dapat dilihat dari topik dokumen tersebut.
Relevansi merupakan ukuran ketepatan yang dilakukan untuk merumuskan apakah suatu dokumen cocok dengan pertanyaan pemustaka. Rumusan tersebut dilakukan oleh ahli nformasi. Dengan demikian, apa yang menurut pustakawan cocok belum tentu benar-benar cocok menurut pemustaka. Konsep-konsep keterkaitan, relevansi dan ketepatan tersebut digunakan dalam teknik-teknik temu kembali baik dengan pendekatan tradisional, pendekatan pemustaka, maupun pendekatan kognitif dengan sedikit perbedaan.
3.      Sarana Temu Kembali di Perpustakaan.
Di perpustakaan temu kembali dilakukan sejak materi perpustakaan diolah, kemudian materi perpustakaan disiapkan untuk dipinjam dengan membubuhi label buku, kartu pinjam, nomor induk, sedangkan data bibliografis mengenai materi perpustakaan tersebut disimpan di katalog. Dengan semakin pesatnya kemajuan dibidang teknologi informasi, terutama dalam penggunaan computer dan telekomunikasi, berdampak terhadap perkembangan bentuk katalog di perpustakaan. Banyak perpustakaan yang telah memanfaatkan kemajuan teknlogi informasi tersebut dalam kegiatan pembuatan katalognya dengan menerapkan system automasi perpustakaan, yang salah satu kegiatannya adalah pembuatan katalog secara online. Online Public Access Catalog (OPAC) merupakan kumpulan dari kalog bahan pustaka dalam suatu database yang terintegrasi dalam system pelayanan sirkulasi. Pangkalan data biasanya dibuat sendiri oleh perpustakaan dengan menggunakan perangkat lunak gratis maupun berbayar.
1.      Recall dan Precision 
Di  samping  telah  membantu  dalam  sistem  temu  kembali  informasi  di  perpustakaan, OPAC sebagai  sistem yang  dibuat  oleh  manusia  tentu  belum  bisa  dikatakan  sempurna,  karena  sebagai  mesin  pencari  OPAC  juga  membawa  persoalan  tentang  relevansi  antara informasi  yang  diberikan  dengan informasi  yang  seharusnya  dibutuhkan. Hal  ini  dikarenakan  secanggih  apapun sebuah  mesin  pencari  akan  sulit memahami  pikiran  manusia.  Relevansi menurut  Pendit  berarti  kecocokan  apa yang  dicari  dengan  apa  yang  ditemukan.  Sedangkan  Bookstein  yang  dikutip  oleh Hasugian  menyatakan  bahwa  relevansi adalah relatedness atau aboutness dan utility antara  dua  dokumen  atau  antara dokumen  dengan  permintaan  (query). Pendit  menyatakan  bahwa  salah  satu prinsip  relevansi  yang  digunakan  dalam sistem  temu  kembali  informasi  adalah menggunakan ukuran recall dan precision.
Recall  menurut  Lancaster  dalam Pendit  adalah  proporsi  jumlah  dokumen yang  dapat  ditemukan  kembali  oleh sebuah  proses  pencarian  informasi. Sedangkan  Recall menurut  pengertian Hasugian  dapat  diartikan  sebagai kemampuan  sebuah  sistem  dalam memanggil  kembali  dokumen  yang dianggap relevan atau sesuai dengan yang diinginkan.  Untuk  mengukur  recall, Lancaster  dalam  Pendit  menjelaskan bahwa  dapat  menggunakan  rumus  di bawah ini:
 Rumus menentukan recall dalam sistem temu kembali informasi
Jumlah dokumen relevan yang terpanggil (a)
Recall =     Jumlah dokumen relevan yang ada di dalam database (a+c)
Precision  sendiri  merupakan  sebuah ukuran  yang  mengukur  tingkat  proporsi jumlah  dokumen  yang  dapat  ditemukan kembali oleh sebuah proses pencarian dan dianggap  relevan  untuk  kebutuhan pencarian  informasi  atau  rasio  jumlah dokumen relevan yang ditemukan dengan total  jumlah  dokumen  yang  ditemukan (Lancaster  dalam  Pendit).  Sedangkan menurut  Hasugian  precision  dapat diartikan  sebagai  kemampuan  sebuah sistem  untuk  tidak  memanggil  kembali dokumen  yang  dianggap  tidak  relevan atau tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Lancaster  dalam Pendit  menjelaskan untuk  mengukur  precision  dapat  diukur dengan  menggunakan  rumus  sebagai berikut:
Rumus menentukan precision dalam sistem temu kembali informasi
 Jumlah dokumen relevan yang terpanggil (a)
Precision = Jumlah  dokumen  yang  terpanggil  dalam pencarian (a+b)
  

Relevan
Not Relevant
Total
Retrieved
a (hits)
b (noise)
a+b
Not
Retrieved
c (misses)

d (reject)

c+d

Total
a+c
b+d
a+b+c+d

Keterangan: 
a (hits)  = dokumen yang relevan
b (noise)  =  dokumen  yang  tidak relevan
c (misses)  =  dokumen  relevan  yang tidak ditemukan

d (reject)  =  dokumen  tidak  relevan yang tidak ditemukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIKLUS TRANSFER INFORMASI

Pohon Ilmu Pengetahuan dan Science Mapping

Analisis Subjek dan Jenis Subjek